Sabtu, 20 Desember 2008

Kiriman Testimoni Al-Qur'an


Pengirim : Fatimah Nur Pratiwi


Aku jatuh cinta pada kata-kata. Kutipan dari buku, cerpen, novel, dialog film, teks lagu, wawancara yang berasal dari ilmuwan, cendekiawan, filosof, artis, seniman, motivator, penulis telah kukoleksi selama bertahun-tahun, kuseleksi, kuklasifikasi, kemudian kubukukan. “It`s Not Only Words”, demikian judulnya. Karena berisi kata-kata bijak, buku itu sanggup menjadi penghibur di kala sedih, teman di kala sepi, pembangkit semangat di kala lesu. Bukan hanya untukku saja, terkadang beberapa teman dan saudara meminjam untuk sekadar dibaca-baca dan ada juga yang mencatat kata-kata yang menjadi favorit mereka.


Semakin lama koleksiku semakin menumpuk tapi kebosanan mulai timbul. Tak kurasakan lagi perasaan yang sama seperti beberapa tahun lalu ketika aku membaca kata-kata bijak itu. Kesedihanku tak segera hilang, kesepianku tak segera lenyap, semangatku tak segera bangkit walaupun telah membaca koleksiku berulang kali. Serasa ada energi yang hilang.

Secara tak sengaja ketika berbincang dengan teman, aku menangkap sebuah kalimat darinya yang kuanggap sebagai momen pencerahan bahwa kata-kata terindah adalah kata-kata buatan kita sendiri. Aku menyimpulkan inilah saatnya aku menuliskan kata-kataku sendiri. Sejak saat itu blocknote-ku penuh dengan coretan puisi dan cerpen setengah jadi. Rasanya menyenangkan karena aku bisa menuangkan ide, perasaan, dan pemikiranku sendiri.

Namun tulisanku belumlah cukup untuk menggantikan peran koleksiku yang telah memudar karena tentu saja kata-kataku belum bisa dikatakan berkualitas. Aku butuh sesuatu yang dahsyat untuk menghadapi hidup meskipun hanya berupa rangkaian kata dalam sebuah kalimat. Pencarianku berlanjut lagi dan berakhir ketika aku membuka Alqur`an.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al Baqarah : 214)

Hingga hari ini air mataku selalu jatuh ketika membaca ayat ini, dan semua kesedihan yang mungkin tiada artinya itu akan menguap dengan sendirinya lebih cepat dari keringnya air mataku. Betapa aku telah dibawa ke masa lalu kemudian dikembalikan ke masa kini oleh satu ayat saja, untuk menyadari bahwa apa yang kualami bukanlah apa-apa.

Memang solusi tidak lantas ketemu, masa sulit tidak segera berlalu, tapi ayat inilah yang membuatku tetap bertahan. Telah lama aku jatuh cinta pada kata-kata, dan cinta sejatiku adalah Alqur`an, kata-kata sempurna dari Allah Ta`ala.

Pengirim : Agus H di Semarang (085640091xxx)

Tiap hari baca al-Qur'an dan terjemahannya, bila diresapi hidup di dunia belum seberapa dan kita akan terus dekat dengan Allah Swt, mohon ampunan, juga akan berusaha meninggalkan larangannya. Setelah itu hidup tenang tanpa keraguan dosa.

Pengirim : Muaqil – Guru Agama Islam SDN Kedungwungu 02 Kec. Jatinegara Kab. Tegal (081802873xxx)

Tahun 2005 diterima CPNS. Pengalaman saya ketika mau tes CPNS saya disuruh teman untuk baca surah Yasin malam hari sebanyak 41 kali. Dan itu saya laksanakan selama 1 minggu menjelang tes. Alhamdulillah dengan izin Allah, saya diterima. Dan saya yakin sekali bahwa prosentase do'a dan baca al-Qur'an unuk keberhasilan itu sampai 75 %. Demikian semoga ada manfaatnya. Syukron katsir.

Pengirim : Ibu Tri - Tlogosari Raya I/ 89 Semarang (024 70176xxx)

Assalamu'alaikum….setelah beberapa kali baca lebih cinta kepada Allah Rabbil 'Alamin. Wassalamu'alaikum.

Pengirim : Ibu Setyawati – Tlogosari Semarang (0818246xxx)

Ass Wr Wb…Bapak Agus. Saya seorang ibu sudah lama ingin bisa baca al-Qur'an kayaknya damai gitu. Tapi kendalanya mau ngaji di masjid yang ada hanya anak-anak mau privat mahal terbentur dana, bagaimana solusinya ya pak. Apa ada ngaji ortu yang sama-sama di mana?

Bapak Agus domisili sekitar daerah mana, atas responnya saya haturkan terima kasih.

Pengirim : Amin - Taman Sendang Sari I No. 13 Supriyadi Semarang (08995959xxx)

Ass….saya tertarik pada artikel yang anda tulis di Suara Merdeka. Menurut saya baca al-Qur'an bias melatih kita untuk mengatur nafas dengan teratur tapi dibaca dengan makhraj dan intonasi yang benar. Ketika kita mulai baca al-Qur'an, kita mulai dengan nafas yang pendek setelah membaca kira-kira 50 ayat kita akan merasa nafas kita semakin teratur. Dan itu bagus buat kesehatan kita.

Saya sebenarnya bukan ustadz tapi saya tertarik oleh misteri yang belum terungkap di al-Qur'an. Dan saya senang membaca al-Qur'an. Saya ngajar di TPQ Baitunnur.

Pengirim : (081802855xxx)

Tadarus tiap pagi dan sore minimal 1 ruku', urusan jadi mudah. Kalau ada keperluan mendesak surat Yasin 40 x Insya Allah.

Pengirim : Ria - Bandasari Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal (081808979xxx)

Saya termasuk pembaca al-Qur'an dari usia 14 tahun sampai sekarang usia 38 tahun. Tetapi selama berlikuran tahun tidak saya rasakan sesuatu yang istimewa dalam hidup saya. Sebagai manusia biasa memang saya sering berharap, tapi sebagai manusia yang berusaha dekat dengan-Nyasaya tawakkal dan qana'ah saja.

Ibu Nunik – Pasadena Semarang – Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 6 Semarang (08122929xxx)

Kurang lebih 4 tahun yang lalu saya tidak bisa membaca al-Qur'an. Namun al-hamdulillah, anak saya sudah bisa membaca al-Qur'an. Karena anak saya ingin juga supaya saya bisa ngaji/ baca al-Qur'an, maka anak saya mau membimbing saya belajar ngaji. Waktu demi waktu saya diajarinya mengaji, namun Allah berkehendak lain. Disaat saya belajar ngaji dan masih belum bisa membaca al-Qur'an, anak saya sakit yang akhirnya meninggal dunia. Sejak anak saya sakit sampai meninggal saya tidak pernah belajar mengaji lagi. Hingga 2 tahun setelah meninggalnya saya selalu teringat apa yang sudah diajarkan anak saya waktu itu. Saya rindu untuk bisa memenuhi harapan anak saya tersebut bahwa saya harus bisa membaca al-Qur'an. Akhirnya saya mencari dan mencari guru ngaji. Lama tidak ketemu, akhirnya Allah mempertemukan saya dengan pak Agus setelah saya membaca surat pembaca yang ditulisnya di Suara Merdeka. Al-hamdulillah, kini saya sudah bisa membaca al-Qur'an dan dikala saya membaca al-Qur'an muncul kerinduan saya dengan anak saya yang sudah almarhum. Seakan-akan saya selalu termotivasi untuk terus membaca al-Qur'an seperti harapannya dikala masih hidup.

Pengirim : Ibu Suharyati Mijen – Guru SD Muhammadiyah Kedung Pane Semarang (081390488xxx)

Saya sangat senang dengan tulisan yang anda tulis di Suara Merdeka. Al hamdulillah, saya sangat merasakan keistimewaan al-Qur'an. Saya dulu menikah dengan orang non muslim. Saya dulu belum bisa membaca al-Qur'an. Namun setelah saya belajar dan bisa membaca al-Qur'an, saya selalu membaca al-Qur'an di rumah. Setiap waktu saya selalu membacanya dengan suara yang bisa didengarkan orang lain. Kebetulan suami saya selalu mendengar apa yang saya baca. setiap saya membaca, suami saya ikut mendengarnya. Al-hamdulillah, hidayah Allah datang juga. dikarenakan seringnya mendengar bacaan al-Qur'an yang saya baca, suami saya kini sudah masuk Islam alias muallaf. Rumah tangga kami menjadi harmonis. Anak-anak kami patuh dan sukses dalam belajarnya. Saya sangat senang dan betul-betul merasakan keistimewaan al-Qur'an.

Pengirim : Ali Mustain – Jalan Kolonel Sunandar gg 4 No. 19 RT/RW 07/02 Winong Pati 59112 (085226661xxx)

Cerita ini bermula ketika rumah tanggaku terhimpit masalah ekonomi. Aku sebagai kepala rumah tangga merasa bingung karena terlilit hutang. Di samping berusaha kerja tiap hari, aku juga berusaha mendekatkan diri pada Allah Swt lewat bacaan surat Waaqiah. Allahu Akbar…tak kusangka aku didatangi makhluk khadam jin penunggu surat Waaqiah. Bahkan aku sempat ditawari sekarung uang tapi aku tolak… kalau memang sudah rejekiku pasti Allah akan memberikan lewat hasil pekerjaanku. Kini khadamnya jadi pembantuku.

Pengalaman saya ini fakta bukan mengada-ada, bahkan sampai sekarangpun setiap saat saya bias mengundang khadam jin surat Waaqiah tersebut. Hubunganku dengan jin surat Waaqiah tersebut tak lebih dari sekedar persahabatan. Dia dari golongan muslim, namanya Syekh Muhammad al-Asy'ari Baghdad. Saya ribadi sudah diberitahu cara mendatangkannya dengan cara yang sangat mudah. Insya Allah…atas ijin Allah Swt, dia bias dimintai pertolongan apa saja asal yang diridhai Allah Swt. Akupun sekarang terbebas dari hutang lewat pertolongan jin tersebut atas ijin Allah.

Pengirim : Supriyanto - Jalan Cungkup No. 424a RT/RW 06/06 Salatiga (081914305xxx)

Baca al-Qur'an dan mendengarkan pahalanya sama. Al-Maaidah mukjizat tolak hipnotis, Yusuf mukjizat anak laki, al-Waaqiah mukjizat melancarkan usaha dan rezeki, al-Fatihah mukjizat menang kebaikan/menerawang gaib.

Pengirim : Artin - Perbalan Semarang (081325004xxx)

Tanggal 13 Oktober 2008, seperti biasa sehabis shalat dhuha, saya sempatkan baca al-Qur'an. Pas dipertengahan surat al-Thur : 17-20 secara reflek air mata saya jatuh bercucuran jadi bacanya sampai tersedu-sedu. Kemudian setelah selesai say abaca arti dari empat ayat tersebut. Subhanallah, gumam saya dalam hati. Dan sampai sekarangpun hati ini masih bertanya-tanya apa makna dari semua itu? Tapi setidaknya hati ini jadi lebih damai dan ikhlas, insya Allah amin.

Kisah : Keajaiban Membaca al-Qur'an


Pak Muh seorang laki-laki (68 th) tinggal di kota Semarang, telah membuktikan keistimewaan membaca al-Qur'an. Kehidupan rumah tangganya yang selalu harmonis diuji oleh Allah pada tahun 2000-an. Hutang dengan bunganya yang begitu banyak, membuat rumahnya akan dilelang oleh sebuah Bank di kota Semarang. Kesedihan dan kebingungan selalu dirasakannya. Apalagi beliau sudah tidak bekerja karena usia, yang tadinya hanya seorang wiraswasta. Keyakinan kepada Allah Swt muncul dan satu bulan sebelum rumahnya dilelang oleh Bank, beliau memutuskan untuk membaca al-Qur'an sebanyak-banyaknya sampai Allah menjawab do'anya. al-Qur'an sebanyak 30 Juz dapat dibacanya dalam waktu 1 minggu dan hal tersebut dilakoninya selama satu bulan sampai jatuh tempo pelelangan rumahnya.

Di tengah-tengah kesibukannya membaca al-Qur'an, rupanya Allah memberinya petunjuk, bahwa beliau masih mempunyai sebidang tanah warisan orang tuanya. Beliau bergegas untuk menjualnya, namun kesulitan untuk menemukan pembelinya dalam waktu singkat. Dalam ikhtiar tersebut, ada satu calon pembeli namun uangnya belum mencukupi dan ia akan berusaha mencari uang tambahan. Di saat itu, Pak Muh berdoa "semoga Allah memudahkan usaha anda". Wal hasil beberapa hari kemudian terjadilah transaksi jual beli tanah. Satu hari menjelang pelelangan rumah, ternyata uang pak Muh belum mencukupi untuk menebus rumahnya. Kejadian terulang kembali, disaat membaca al-Qur'an Allah memberinya petunjuk, dan akhirnya Pak Muh mendapatkan pinjaman dengan sangat mudah. Al-hamdulillah, karena izin Allah satu bulan membaca al-Qur'an sampai khatam / selesai berkali-kali dan rumah pun tidak jadi dilelang oleh bank. Atas kejadian tersebut, kini rumah beliau diabdikan sebagai tempat belajar baca al-Qur'an.

Subhanallah, begitulah bila kita selalu melibatkan Allah dalam setiap urusan. Allah tidak melihat hasil yang kita capai, namun Allah melihat bagaimana proses kita menyelesaikannya. Karena hasil hanyalah milik Allah Swt yang Maha Menentukan.


Bagi sahabat muslim yang mempunyai pengalaman tentang keistimewaan al-Qur'an, dapat mengirimkannya ke http://agusnashir.blogspot.com/, e-mail : lepa_smg@yahoo.co.id , atau via SMS ke no. 081 390 353 929. Dapat juga dikirimkan secara langsung via pos ke alamat : Rumah Agus Nashir Setyo Utomo, Jalan Gendong Selatan No. 1192 RT 09 RW VI Kelurahan Sarirejo Kecamatan Semarang Timur (sebelah timur ruko mataram plasa).